Terpaksa Bongkar Ulang Dish
Setelah beberapa hari ini dish saya ngawur nangkap chanelnya, akhirnya kemaren sore (Jum’at, 5 Desember 2008) sehabis pulang kantor langsung tak bongkar lagi. Setelah dibongkar, dilakukan beberapa reparasi pada bagian pinggir dish berupa “ketok mejik” sedikit menggunakan peralatan sederhana. Namun, pada intinya pembongkaran ini tidak untuk melakukan ketok mejik tersebut, tetapi lebih kepada penukaran posisi pemasangan 3 (tiga) bagian dish mesh 8ft yang telah bengkok ini.
Langkah-langkahnya adalah:
1. Pembongkaran
Saya lakukan sendiri pada posisi dish dimounting dengan pertama kali membongkar LNB dan kaki penyangganya. Dilanjutkan dengan mengendorkan baut-baut yang ada pada “sock” (maaf menggunakan istilah saya sendiri) pada tiang penyangga dish. Kemudian, dish saya taroh di dinding rumah untuk memudahkan membongkar “piringan penjepit dish”. Baru terakhir membongkar baut-baut yang menyatukan 3 (tiga) bagian dish mesh 8ft tersebut. Pembongkaran selesai.
2. Pemasangan Kembali
Karena pada bagian pinggir dish terjadi pembengkokan setelah terjadi akibat terpaan semilir beberapa hari yang lalu, maka terpaksa pada bagian tersebut saya “ketok mejik” menggunakan alat yang sangat sederhana sekali, “ALU”. Hehehe…!!!
Setelah dish keliatan kembali normal dan tidak ada bagian yang terlihat bengkok lagi, maka dish siap dipasang kembali. Urutan pemasangan adalah urutan terbalik dari pembongkaran yang sebelumnya saya lakukan.
- Menyatukan 3 Bagian Dish Mesh
Kalau tidak punya teras yang luas untuk meletakkan dish sementara, silakan gunakan halaman yang ada (mudah-mudahan halamannya luas). Saya sendiri meletakkan di tanah dengan rumput-rumput yang tumbuh subur (kayak living green aja rumah saya nih). Pasang terlebih dahulu baut untuk lingkaran dish terluar.
Hasil sementara setelah memasang baut tersebut saya hamparkan di atas tanah:
Kalau dish telah terbentuk seperti ini, baru kita pasang baut pada lingkaran tengah dish, manfaatkanlah dinding rumah anda untuk meletakkan dish tersebut sehingga pemasangan baut dan peralatan lainnya akan lebih mudah.
Jika semua baut telah terpasang rapi dan kencang, barulah giliran piringan penjepit dan sock kita pasang (sekali lagi mohon maaf karena menggunakan istilah saya sendiri, mudah-mudahan rekan-rekan tidak sulit mengertinya). Oya, pastikan semua baut telah kencang agar bentuk dish bisa benar-benar “parabolic”, jangan sampai ada yang tumpang tindih atau bentuknya tidak sempurna yang mengakibatkan sulit memfokuskan sinyal.
Jika sock selesai dipasang, barulah dish saya mounting ke tiang penyangga dish. Untuk penangkapan sinyal maksimal dan tentunya akan memudahkan kita tracking satelit per satelit yang ada di atas langit sana, pastikan tiang penyangga dish benar-benar tegak lurus (90’) dengan bumi.
Selesai mounting, kita pasang kaki penyangga LNB (3 buah semuanya). Kunci bautnya seerat mungkin agar tidak goyang, apalagi jika rekan-rekan berada pada daerah yang rawan angin kencang. Baru kemudian memasang dudukan LNB-nya.
Setelah selesai, maka langkah terakhir adalah memasang LNB pada dudukan dan menghubungkannya dengan RX di dalam rumah. Jika pemasangan tidak di atas genteng (seperti saya ini), tv-nya bisa dibawa ke teras saja agar lebih mudah pointing. Namun, jika rekan-rekan punya teman yang juga paham (walau sedikit) tentang pertelevisian satelit ini – minimal ilmu pointingnya, silakan sambil “teriak-teriak” asal jangan mengganggu tetangga yang sedang tidur saja. Hehehe!!!
Dari perbaikan yang telah saya lakukan kemaren sore ini, ada beberapa hal menarik yang saya temukan. Di antaranya adalah naiknya sinyal untuk grabbing di Palapa C2 (ini yang paling menggembirakan saya). Ternyata ada hikmahnya juga kejatohan dish kemaren, dengan harapan semoga Yamal 202 juga ikutan naik semua sinyalnya.
Sekian dan terima kasih telah berkunjung, sukses selalu!
Langkah-langkahnya adalah:
1. Pembongkaran
Saya lakukan sendiri pada posisi dish dimounting dengan pertama kali membongkar LNB dan kaki penyangganya. Dilanjutkan dengan mengendorkan baut-baut yang ada pada “sock” (maaf menggunakan istilah saya sendiri) pada tiang penyangga dish. Kemudian, dish saya taroh di dinding rumah untuk memudahkan membongkar “piringan penjepit dish”. Baru terakhir membongkar baut-baut yang menyatukan 3 (tiga) bagian dish mesh 8ft tersebut. Pembongkaran selesai.
2. Pemasangan Kembali
Karena pada bagian pinggir dish terjadi pembengkokan setelah terjadi akibat terpaan semilir beberapa hari yang lalu, maka terpaksa pada bagian tersebut saya “ketok mejik” menggunakan alat yang sangat sederhana sekali, “ALU”. Hehehe…!!!
Setelah dish keliatan kembali normal dan tidak ada bagian yang terlihat bengkok lagi, maka dish siap dipasang kembali. Urutan pemasangan adalah urutan terbalik dari pembongkaran yang sebelumnya saya lakukan.
- Menyatukan 3 Bagian Dish Mesh
Kalau tidak punya teras yang luas untuk meletakkan dish sementara, silakan gunakan halaman yang ada (mudah-mudahan halamannya luas). Saya sendiri meletakkan di tanah dengan rumput-rumput yang tumbuh subur (kayak living green aja rumah saya nih). Pasang terlebih dahulu baut untuk lingkaran dish terluar.
Hasil sementara setelah memasang baut tersebut saya hamparkan di atas tanah:
Kalau dish telah terbentuk seperti ini, baru kita pasang baut pada lingkaran tengah dish, manfaatkanlah dinding rumah anda untuk meletakkan dish tersebut sehingga pemasangan baut dan peralatan lainnya akan lebih mudah.
Jika semua baut telah terpasang rapi dan kencang, barulah giliran piringan penjepit dan sock kita pasang (sekali lagi mohon maaf karena menggunakan istilah saya sendiri, mudah-mudahan rekan-rekan tidak sulit mengertinya). Oya, pastikan semua baut telah kencang agar bentuk dish bisa benar-benar “parabolic”, jangan sampai ada yang tumpang tindih atau bentuknya tidak sempurna yang mengakibatkan sulit memfokuskan sinyal.
Jika sock selesai dipasang, barulah dish saya mounting ke tiang penyangga dish. Untuk penangkapan sinyal maksimal dan tentunya akan memudahkan kita tracking satelit per satelit yang ada di atas langit sana, pastikan tiang penyangga dish benar-benar tegak lurus (90’) dengan bumi.
Selesai mounting, kita pasang kaki penyangga LNB (3 buah semuanya). Kunci bautnya seerat mungkin agar tidak goyang, apalagi jika rekan-rekan berada pada daerah yang rawan angin kencang. Baru kemudian memasang dudukan LNB-nya.
Setelah selesai, maka langkah terakhir adalah memasang LNB pada dudukan dan menghubungkannya dengan RX di dalam rumah. Jika pemasangan tidak di atas genteng (seperti saya ini), tv-nya bisa dibawa ke teras saja agar lebih mudah pointing. Namun, jika rekan-rekan punya teman yang juga paham (walau sedikit) tentang pertelevisian satelit ini – minimal ilmu pointingnya, silakan sambil “teriak-teriak” asal jangan mengganggu tetangga yang sedang tidur saja. Hehehe!!!
Dari perbaikan yang telah saya lakukan kemaren sore ini, ada beberapa hal menarik yang saya temukan. Di antaranya adalah naiknya sinyal untuk grabbing di Palapa C2 (ini yang paling menggembirakan saya). Ternyata ada hikmahnya juga kejatohan dish kemaren, dengan harapan semoga Yamal 202 juga ikutan naik semua sinyalnya.
Sekian dan terima kasih telah berkunjung, sukses selalu!
pengalaman yang menarik...kayaknya punyaku yang barusan kena timpuk ama cabang pohon harus di betulin kayak gini...hehehe
ReplyDelete^_^ dicoba bro...
ReplyDelete