Palapa D - Indonesia Satellite

This satellite, operated by PT. Indosat Tbk and built by Thales Alenia Space will replace PALAPA C2 satellite at the 113° East orbital position. This satellite is based on the Spacebus 4000B3 platform and has 35 C-band and 5 Ku-band transponders that will enable good coverage of Indonesia, ASEAN countries, Asian countries, Middle East and Australia. The cost of building and launching PALAPA D, which will serve TV broadcasters, VSAT providers and corporate customers while also providing backbone support for Indosat’s cellular, fixed voice and fixed data services, is about $250 million. PALAPA D satellite has a launch mass of 4.1 tons, a payload power of 6.4 kW and a service lifetime of 15 years.

(Source: Tele-Satellite Magazine PDF Edition 0909: page 106)

Comments

  1. Bisnis FantastisAugust 12, 2009 at 5:44 PM

    Good info, thanks salam kenal

    ReplyDelete
  2. MaxxAugust 14, 2009 at 3:39 AM

    thanks... salam kenal juga...

    ReplyDelete
  3. Roosdiarto Rooskandar, ST., YG1CRRAugust 18, 2009 at 4:58 AM

    Congratulation for Thales Alenia Space France for finishing this satellite product. I hope Palapa D really could operate during specified designed time 15 years, with good control of its qualities. I hope the launch would be prepared well also, and successful. Since first launch of Palapa A in 1976 from Cape Caneveral with Delta rocket, existence of Palapa satellites have really improved Indonesia analog and data telecommunication capability, bring out important informations: education, business, televisions, internet, telephone to whole Indonesia, and South East Asia. So satellite is important tool for us to develop everything.
    Like another electronic equipments, satellite needs very well maintenance so it would last long. Please remember, around 2011 and 2012, Sun would have its maximum radiation, dues to 10.7 Sun cycle. Sun high radiation in last maximum peak has destructed several satellites. So we have to think about this possibilities as well. Alright, good luck. Thank You Indosat.

    ReplyDelete
  4. Roosdiarto Rooskandar, ST., YG1CRRAugust 18, 2009 at 5:15 AM

    I mean in above post: 10.7 years Sun cycle. Sun radiation varies from time to time, affets Sun temperature, brightness, magnetic field, etc. In Earth, variation of Sun radiation would affect Earth climate and weather, affect Earth temperature, affect Earth magnetic field, affect LaNina and ElNino, affect number of raindrop, etc.. So we have to prepare to avoid bad effects.

    ReplyDelete
  5. MaxxAugust 18, 2009 at 10:17 PM

    thanks for the additional info bro...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts Last 7 Days

Grabbing – Pengenalan

Seiring berkembangnya teknologi, kemampuan sebuah komputer pun bisa dipadukan dengan kinerja sebuah parabola yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internet. Salah satunya adalah internet one way yang seringkali digunakan untuk aktivitas downloading dalam kapasitas yang besar. Kemampuan PC selama ini biasa digunakan untuk browsing dan berinternet secara konvensional akan lebih maksimal lagi jika bisa dikoneksikan lewat satelit. Aktivitas offline download yang kemudian dikenal dengan istilah “grabbing” menjadi primadona dalam penggunaan parabola dan PC secara maksimal. Cukup dengan memakai seperangkat PC dan dish (parabola) kita sudah bisa “mengintip” peselancar yang menggunakan sebuah layanan ISP lewat satelit di atas orbit sana. Untungnya lagi, semuanya dijalankan secara “Free / Gratis” tanpa kita harus membayar sepeserpun kepada sang ISP kecuali biaya PLN. Mengapa? Karena intinya adalah kita “nimbrung” koneksi dari user aktif sang ISP. Banyak data yang melayang menuruni permuk...
Read more

Satellite NSS11 at 108.0°E

Image
Setelah mendapatkan ijin dari bro Jef di forsat untuk ngepost kembali postingan beliau tentang transponder di Satelit NSS11 di topik NSS11 yang distarted oleh Pak Juan (request dari bro RendyCell), nah ini saya postkan. Tidak ramai yang bisa tracking satelit ini, kebetulan beamnya memang terbatas (berdasarkan data dari Lyngsat). Melihat peta beam di atas, kemungkinan besar yang paling mudah mendapatkan sinyal NSS11 adalah Sulawesi dan Kalimantan serta sebagaian Papua. Untuk Kalimantan saja saat ini masih terbatas (info yang saya dapat) di sekitaran Kaltim. Bro Jefcrew sendiri berdomisili di Sulawesi Utara yang notabene masih dalam lingkup peta beam. Ada channel menarik yang menjadi buruan para hobbist di NSS11 ini, yaitu channel dewasanya Zamjari 2, hehehehe… dasar pemburu kates sejati. Akh… jadi OOT nih…!!! Ntar disemprittt! Hehehe! Oya, ini beberapa screenshot dari postingan bro Jef : Gambar terakhir itu LNB yang digunakan untuk tracking NSS11. Untuk pembahasan teknis,...
Read more

Review Getmecom HD 5 Ethernet Part 2

Image
Baiklah, melanjutkan kembali Review Getmecom HD 5, kali ini masuk ke bagian kedua. Kalau di bagian pertama sedikit berkenalan dengan paket pembelian dan menu awalnya, nah kali ini kita masuk agak ke dalam ya. Don't piktor ah! Okay, berikut kelanjutannya! Fitur yang Utama > Network Setting Hehehe... Fitur ini musti ada lah ya, klo nggk ada ntar susah mengakses internet. Untuk setting koneksi ke router, masuk saja menu "Network Setting", dan aktifkan DHCP. Getmecom HD 5 Network DHCP ON YouTube Player di Getmecom HD 5 Nah, yang satu ini menarik perhatian saya di deretan menu Network paling bawah. Fitur yang satu ini kayaknya udah sesuatu yang 'wajib' untuk sebuah receiver dengan kemampuan akses internet. Kalau tidak ada YouTube rasanya akan ada yang kurang. Saya coba putar lagu "Numb" nya Linkin' Park, proses playingnya membutuhkan buffer, dan tentunya koneksi internet yang mencukupi (speed di bawah 50 KB/s saya rasa nggk usah di...
Read more